Headlines News :
Home » » Pasutri Asal Sumenep Digulung Dicurigai Jadi Pengepul Pengemis

Pasutri Asal Sumenep Digulung Dicurigai Jadi Pengepul Pengemis

Written By Unknown on Minggu, 12 Agustus 2012 | 00.28


NewsPaper - Gara-gara memperkerjakan orang cacat fisik menjadi pengemis, pasutri asal Sumenep, Madura, ditangkap polisi. Rusman Saud (31) dan istrinya Halimah (31) dicegat Satuan Sabhara Polres Situbondo saat mengendarai Kijang Innova di Jalan Diponegoro, Situbondo.

Pasutri ini dicurigai sebagai pengepul sekelompok pengemis yang biasa beroperasi di wilayah Situbondo. Polisi makin curiga, karena dalam mobil Kijang Innova itu didapati seorang perempuan cacat fisik yang baru saja mengemis di sekitar perempatan jalan traffic light dekat Alun-Alun Situbondo. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Rusman Saud dan Halimah langsung digelandang ke Mapolres Situbondo.

"Kami sudah lama mencurigai pengemudi kendaraan Kijang Innova itu. Hampir tiap hari dia antar jemput pengemis di wilayah Situbondo. Kami curiga dia pengepul sekelompok pengemis. Tapi sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Kasat Sabhara Polres Situbondo, AKP Hariyono, Kamis (9/8/2012) dini hari.

Keterangan yang dihimpun, kecurigaan polisi muncul karena tiap malam sejak awal bulan ramadan, mobil Kijang Innova M-1519-VB selalu stand by di Jalan Hasanuddin sisi timur Alun-Alun Situbondo. Setelah diperhatikan mobil itu selalu beraktivitas mengantar dan menjemput pengemis. Polisi pun segera merangcang penggerebekan, Rabu (8/8/2012) malam.

Benar juga, selama diintai mobil itu terlihat parkir di atas trotoar Jalan Hasanuddin, sisi utara Rutan Situbondo. Pukul 23.00 malam, mobil baru bergerak setelah menaikkan seorang wanita cacat fisik yang baru saja mengemis di perempatan traffic light. Tak ingin kehilangan buruan, polisi yang sudah lama menyanggong segera melakukan pengejaran. Mobil itu akhirnya dicegat saat melintas di Jalan Diponegoro.

"Saya mengemis bukan karena permintaan siapa-siapa. Saya mau bekerja begini karena keinginan saya sendiri. Mereka (Rusman-Halimah) saudara sepupu saya dan hanya membantu antar-jemput saja karena kasihan sama saya," tukas Hatikah (19), pengemis asal Botolinggo, Bondowoso, sembari mengaku hasil kerjanya tiap malam selama ramadan berkisar Rp 50 ribu hingga ratusan ribu.

Di depan polisi, Rusman Saud dan Halimah mengaku kedatangannya ke Jawa Timur untuk berkunjung ke rumah orang tuanya di Botolinggo, Bondowoso. Keduanya mengaku hanya membantu antar jemput Hotikah untuk mengemis karena didorong rasa kasihan. Keduanya membantah keras jika mereka dituding sengaja memperkerjakan Hotikah sebagai pengemis untuk mengeruk keuntungan sendiri.

"Kami tidak pernah meminta apa-apa ke dia (Hotikah, red). Kami sengaja antar jemput karena kasihan saja. Kondisinya yang begitu jadi sulit dibonceng sepeda motor. Apalagi dia masih sepupu suami saya. Hasil kerjanya mengemis ya disimpannya sendiri," papar Halimah.

Mendengar pengakuan si pasutri Rusman - Halimah dan Hotikah rupanya membuat polisi jadi terenyuh. Polisi hanya memberikan surat pernyataan kepada si pasutri agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jika dipergoki lagi polisi akan memberi sanksi hukum keduanya.

"Kalau merasa kasihan ya silahkan dibantu saja, bukannya diantar jemput jadi pengemis. Awalnya kami memang curiga mereka sengaja memperkerjakan pengemis. Kami cukup memberikan pembinaan dan surat peringatan saja, karena ini yang pertama," papar Kasubbag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : A.R. BLOG | Alfan Roziqi | Ilmu Komunikasi
Copyright © 2011. NewsPaper - All Rights Reserved
Template Created by ALFAN ROZIQI Published by TRUNOJOYO UNIVERSITY
Proudly powered by Blogger